Amalan Ringan Namun Berpahala Besar

menyingkirkan gangguan di jalan

Alhamdulillah, salah satu nikmat dalam Islam, adalah banyak amalan ringan namun berpahala besar, diantaranya menyingkirkan batu, ranting atau gangguan lain dari jalan yang dilalui manusia. Amalan ringan yang kadang diremehkan sebagian saudara kita. Berikut dalil-dalil dari as-sunnah:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَرَّ رَجُلٌ بِغُصْنِ شَجَرَةٍ عَلَى ظَهْرِ طَرِيقٍ فَقَالَ وَاللَّهِ لَأُنَحِّيَنَّ هَذَا عَنْ الْمُسْلِمِينَ لَا يُؤْذِيهِمْ فَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ

“Pada suatu ketika ada seseorang yang melewati sebatang ranting pohon yang menjuntai ke jalan. Kemudian orang tersebut berkata; ‘Demi Allah, saya akan menyingkirkan ranting pohon ini agar tidak mengganggu kaum muslimin yang lewat.’ Akhirnya orang tersebut dimasukkan ke dalam surga.'” (HR. Muslim no. 1914, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَقَدْ رَأَيْتُ رَجُلًا يَتَقَلَّبُ فِي الْجَنَّةِ فِي شَجَرَةٍ قَطَعَهَا مِنْ ظَهْرِ الطَّرِيقِ كَانَتْ تُؤْذِي النَّاسَ

“Sungguh aku melihat seseorang sedang berbahagia di surga dikarenakan ia telah memotong batang pohon yang menjuntai ke jalan yang mengganggu orang lewat.” (HR. Muslim no. 1914, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Dari Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu, ia bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :

يَا نَبِيَّ اللهِ عَلِّمْنِي شَيْئًا أَنْتَفِعُ بِهِ، قَالَ: اعْزِلْ الْأَذَى عَنْ طَرِيقِ الْمُسْلِمِينَ

“Wahai Nabi Allah, ajarkan kepadaku sesuatu yang dapat kuambil manfaatnya.’ Beliau menjawab, singkirkan gangguan dari jalan (yang biasa dilalui) kaum muslimin.” (HR. Muslim no. 2618, Ibnu majah no. 3681, Ahmad no. 19768, 19791)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ

“Iman itu terdiri dari tujuh puluh atau enam puluh cabang lebih. Yang paling utama adalah ucapan la ilaha illallah dan yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Demikian pula rasa malu adalah salah satu cabang keimanan.” (HR. Muslim 35, Ibnu Majah no. 57, Abu Dawud no. 4676, An-Nasa’i no. 5005, Ahmad no. 9361, Ibnu Hibban no. 188, 181, dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيهِ الشَّمْسُ، يَعْدِلُ بَيْنَ الاِثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَيُعِينُ الرَّجُلَ عَلَى دَابَّتِهِ، فَيَحْمِلُ عَلَيْهَا، أَوْ يَرْفَعُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ، وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ خَطْوَةٍ يَخْطُوهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ، وَيُمِيطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ

“Setiap ruas tulang pada manusia wajib atasnya shadaqah dan setiap hari terbitnya matahari seseorang yang mendamaikan antara dua orang yang bertikai adalah shadaqah dan menolong seseorang untuk menaiki hewan tunggangannya lalu mengangkat barang-barangnya ke atas hewan tungganyannya adalah shadaqah dan ucapan yang baik adalah shadaqah dan setiap langkah yang dijalankan munuju shalat adalah shadaqah dan menyingkirkan sesuatu yang bisa menyakiti atau menghalngi orang dari jalan adalah shadaqah”. (HR. Bukhari no. 2989, 2891, Muslim no. 1009, Ibnu Majah no. 1493, Ahmad no. 8183, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

عُرِضَتْ عَلَيَّ أَعْمَالُ أُمَّتِي حَسَنُهَا وَسَيِّئُهَا، فَوَجَدْتُ فِي مَحَاسِنِ أَعْمَالِهَا الْأَذَى يُمَاطُ عَنِ الطَّرِيقِ، وَوَجَدْتُ فِي مَسَاوِي أَعْمَالِهَا النُّخَاعَةَ تَكُونُ فِي الْمَسْجِدِ، لَا تُدْفَنُ

“Ditampakkan kepadaku amal-amal umatku yangl baik dan buruknya. Lalu kudapatkan di dalam amal-amal baiknya terdapat penyakit (sesuatu yang membahayakan) yang ia singkirkan dari jalan, dan kudapatkan amal-amal buruknya adalah berdahak di dalam masjid yang tidak ditimbun (ditutupi)nya kembali.” (HR. Muslim no. 553. shahih ibnu majah no. 3683. dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّهُ خُلِقَ كُلُّ إِنْسَانٍ مِنْ بَنِي آدَمَ عَلَى سِتِّينَ وَثَلَاثِ مِائَةِ مَفْصِلٍ فَمَنْْ كَبَّرَ اللَّهَ وَحَمِدَ اللَّهَ وَهَلَّلَ اللَّهَ وَسَبَّ حَ اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ اللَّهَ وَعَزَلَ حَجَرًا عَنْ طَرِيقِ النَّاسِ أَوْ شَوْكَةً أَوْ عَظْمًا عَنْ طَرِيقِ النَّاسِ وَأَمَرَ بِمَعْرُوفٍ أَوْ نَهَى عَنْ مُنْكَرٍ عَدَدَ تِلْكَ السِّتِّينَ وَالثَّلَاثِ مِائَةِ السُّلَامَى فَإِنَّهُ يَمْشِي يَوْمَئِذٍ وَقَدْ زَحْزَحَ نَفْسَهُ عَنْ النَّارِ

“Setiap orang diciptakan dari jenisnya (manusia) yang tersusun dari 360 ruas, maka barang siapa yang mengagungkan Allah, mensyukurinya, bertahlil, memujinya dan mohon ampunan kepada-Nya, serta menjauhkan batu yang melintang di jalanan ataupun duri dan tulang dari jalanan, kemudian menyeru kepada kebajikan, atau mencegah kemungkaran sebanyak 360 ruas, niscaya ia nanti akan berjalan terbebas dari api neraka.” (HR. Muslim no. 1007, Ibnu Hibban no. 3380. dari Aisyah radhiyallahu ‘anha)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِطَرِيقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ عَلَى الطَّرِيقِ فَأَخَّرَهُ، فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ

“Tatkala seseorang sedang berjalan di sebuah jalanan, ia mendapati ada dahan/ranting berduri di atas jalanan. Ia pun menyingkirkannya. Allah pun mensyukuri perbuatannya dan Allah mengampuninya.” (HR. Bukhari no. 652, 2472, Muslim no. 1914, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَرْبَعُونَ خَصْلَةً أَعْلَاهُنَّ مَنِيحَةُ الْعَنْزِ مَا مِنْ عَامِلٍ يَعْمَلُ بِخَصْلَةٍ مِنْهَا رَجَاءَ ثَوَابِهَا وَتَصْدِيقَ مَوْعُودِهَا إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ بِهَا الْجَنَّةَ قَالَ حَسَّانُ فَعَدَدْنَا مَا دُونَ مَنِيحَةِ الْعَنْزِ مِنْ رَدِّ السَّلَامِ وَتَشْمِيتِ الْعَاطِسِ وَإِمَاطَةِ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَنَحْوِهِ فَمَا اسْتَطَعْنَا أَنْ نَبْلُغَ خَمْسَ عَشْرَةَ خَصْلَةً

“Ada empat puluh kebiasaan baik, yang tertingginya adalah memberi seekor kambing. Tidaklah seseorang beramal dari perbuatan-perbuatan kebaikan tersebut dengan harapan dia mengharap pahala darinya dan membenarkan apa yang dijanjikan padanya, melainkan Allah memasukkannya dengan amalnya ke dalam surga”. Hassan (salah satu perawi hadits ini) berkata: “Maka kami menghitung kebiasaan baik itu setelah pemberian kambing mulai dari menjawab salam, menjawab orang yang bersin, menyingkirkan halangan dari jalan dan yang semisalnya namun kami tidak sanggup untuk sampai pada lima belas kebiasaan baik tersebut”. (HR. Bukhari no. 2631, dari ‘Abdullah bin ‘Amru radliallahu ‘anhu)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ أَمَاطَ أَذًى عَنْ طَرِيقِ الْمُسْلِمِينَ كُتِبَ لَهُ حَسَنَةٌ، وَمَنْ تُقُبِّلَتْ لَهُ حَسَنَةٌ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa menyingkirkan duri dari jalan kaum muslimin ditulis baginya suatu kebaikan, dan barangsiapa kebaikannya diterima maka dia masuk surga.” (Hasan, al-Adabul Mufrad no. 593, Shahih al-Jami’ no. 6098; dari Ma’qil bin Yasar Al Muzanni radhiyallahu ‘anhu)

Semoga kita diberikan taufik untuk bisa melakukan kebaikan sekecil apapun.

Maraji’ : MS, sunnah.com
Oleh : Agung Supriyanto ~semoga Allah menjaganya~

Categories: Hadits | Tag: ,

Navigasi pos

Komentar ditutup.

Blog di WordPress.com.